Ketua Majelis Pimpinan Pusat Perhimpunan Baitul Maal Wat Tamwil Indonesia, Jularso, menyampaikan kekhawatirannya terhadap kebijakan pemerintah yang memberikan pinjaman kredit mikro (KUR) dengan bunga rendah. “Ini tantangan besar bagi kami di sektor keuangan mikro, khususnya BMT. Kami tidak memiliki kemampuan untuk memberikan bunga serendah itu,” kata Jularso di Istana Kepresidenan. Ia juga menyebutkan bahwa banyak anggota BMT yang akan diuntungkan dengan fasilitas pendukung atau bantuan dari pemerintah untuk mengembangkan usaha mereka.
“Sayangnya, program KUR belum sepenuhnya mencapai pemilik bisnis mikro,” kata seorang pejabat. Namun demikian, pemerintah telah menawarkan solusi untuk masalah ini. Mereka akan melakukan revitalisasi terhadap Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dalam upaya meningkatkan aksesibilitas bagi para pengusaha mikro.
“Alternatif pertama adalah membuka keran yang ada, dengan memperkuat program KUR melalui perbankan dan mengalirkan dana ke koperasi syariah atau BMT,” jelasnya.