Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM, telah menerbitkan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM yang memungkinkan satu koperasi untuk mendapatkan dana bergulir dari LPDB KUMKM sebesar Rp100 miliar. Ini merupakan langkah penting dalam mendukung pertumbuhan dan pengembangan koperasi di Indonesia.
Untuk membantu pertumbuhan koperasi, kami terus meningkatkan pembiayaan dana bergulir. Bahkan, satu BMT dapat memperoleh hingga Rp100 miliar berkat bantuan ini. Hal ini disampaikan oleh Teten dalam acara sinergi antara Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM dengan Perhimpunan BMT Indonesia dan Bimbingan Teknis mendapatkan dana bergulir, yang digelar di Yogyakarta.
Sebelumnya, memperoleh dana bergulir untuk koperasi di Indonesia bisa menjadi proses yang rumit dan sulit. Namun, LPDB KUMKM sedang berusaha mereformasi diri agar lebih mudah diakses oleh koperasi. Hal ini disampaikan oleh MenkopUKM saat menghadiri acara yang juga dihadiri oleh Dirut LPDB KUMKM, Supomo.
Menurut Teten, dana sebesar Rp1 triliun dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk LPDB kemungkinan besar akan habis terserap pada bulan September 2020. Dia telah meminta tambahan dana dari Menteri Keuangan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, Teten berharap adanya kerja sama dan sinergi antara LPDB KUMKM dan Perhimpunan BMT Indonesia dapat menjadi model penyaluran yang efektif bagi UMKM melalui koperasi yang lebih bersahabat. Ini akan membantu mendorong perkembangan sektor UMKM di Indonesia.
“Kami melayani lebih dari 60 juta UMKM di seluruh Indonesia. Sebagai solusinya, kami mengembangkan model channeling, khususnya BMT yang banyak diikuti oleh pelaku UMKM,” jelas MenkopUKM tentang program ini.
Selanjutnya, menurut Teten, BMT juga memberikan pendampingan pada usaha bagi pelaku usaha mikro dan kecil.
Pada acara yang sama, Sekjen Perhimpunan BMT Indonesia Mursida Rambe menyatakan bahwa 25 KSPPS BMT dari lima provinsi mengikuti Bimtek ini. “Sudah ada juga 12 proposal dana bergulir yang berhasil dikirim ke LPDB KUMKM,” ungkap Mursida.
Mursida berharap agar LPDB segera mencairkan dana bergulir yang sangat dibutuhkan oleh koperasi. Jika BMT dapat menerima dana ini, maka mereka bisa membantu untuk menghidupkan kembali pelaku UMKM.
Saat ini, Perhimpunan BMT Indonesia telah menjadi rumah bagi 322 BMT yang tersebar di sembilan provinsi. Kami juga memiliki lebih dari 4 juta anggota dan telah terhubung dengan 1.610 pasar tradisional yang berbeda.
Selama wabah Covid-19, Baitul Maal wa Tamwil menjadi penting bagi para pelaku UMKM. Ketika perusahaan keuangan menurun, Baitul Maal tetap berfungsi sebagai sumber pendanaan yang tersedia. Ini adalah kisah yang disampaikan oleh Mursida, salah satu pelanggan setia Baitul Maal wa Tamwil.